Di blog ini saya pernah menulis mengenai Mini  market yang sering mengganti uang kembalian dengan permen. Saya  cukup gembira, sekarang saya tidak pernah lagi ketemu Mini market yang  mengganti uang kembalian dengan permen.  Sekarang yang sering saya  jumpai adalah Pasar Modern (Mini Market dan Super Market dan juga Hyper  Market) yang menawarkan kepada kita agar uang  kembalian disumbangkan ke suatu lembaga/yayasan. 
Setiap kali kasir minta uang kembalian untuk  didonasikan, saya selalu tanyakan, donasinya ke mana?  Memang tidak  selalu saya perhatikan tindak lanjut penyalurannya. Tapi  di sebuah hyper market (Hyp****rt) saya pernah  melihat semacam Banner yang  memberitahukan, bahwa jumlah sumbangan yang berhasil dikumpulkan dari  para pembeli sampai dengan tanggal sekian adalah sekian juta Rupiah. Di  Banner itu juga disebutkan nama sebuah yayasan sosial (Domp*** D****f*) yang akan  menerima sumbangan itu.,  Saya baca di majalah yang dipublikasikan  oleh yayasan itu, bahwa yayasan itu memang bekerja sama/menerima donasi  lewat kasir hyper market tsb. 
  Namun sayang, tidak semua Mini  Market, Super Market dan juga Hyper Market menginformasikan secara  terbuka kegiatan pengumpulan sumbangan dari uang kembalian yang disumbangkan para  pelanggannya. Suatu hari saya ke Supermarket H*** yang ada di sebuah  mall di Jakarta Selatan. Di sini saya tidak melihat  Banner  seperti yang saya lihat di hyper market Hyp****rt,  Sewaktu akan membayar, kasir mengatakan bahwa  jumlah harga yang harus saya bayar sekitar tujuh puluh ribuan.  Sebenarnya uang tunai saya sedang "mepet", Saya hampir membayar dengan  kartu kredit, tetapi saya khawatir memperlambat antrian pelanggan lain  yang ingin membayar, lagi pula ini hanya tujuh puluh ribuan. Karena itu saya menyerahkan 2  lembar uang lima puluh ribu ke kasir. 
  Kasir menyakan: "Dua ratus rupiahnya boleh disumbangkan?"
  Seperti biasa, saya bertanya: "Disumbangkan ke mana?" 
  Kasir menjawab: "Ke Posyandu"
  Saya  masih ingin tanya , "Posyandu  yang di  mana?", tapi tidak jadi, karena ini  soal Rp 200., bukan USD 200 :) dan  saya  khawatir makin memperlambat antrian pelanggan di kasir.  Andai saya tidak peduli dengan antrian  pelanggan lain, saya akan tanya , "Posyandu yang di  mana? Di yayasan apa? Alamatnya di mana? Kapan akan diserahkan?", atau sekalian saja saya tanya : "Posyandu itu, apanya Pos Satpam? Bisa nggak,  saya donasi buat Posyandu, Pos Satpam dan Pos Kamling di kelurahan anu,  kecamatan anu ?"  
Saya pikir seharusnya kegiatan pengumpulan sumbangan jangan jadi  "operasi senyap".  Mini Market,  Super Market dan juga Hyper Market harus menginformasikan secara  terbuka kegiatan pengumpulan sumbangan dari uang kembalian yang disumbangkan para  pelanggannya. Sekecil apapun yang  kita sumbangkan, kita berhak dapat informasi penyaluran dana yang kita  sumbangkan tersebut. 
  Bagaimana menurut Anda?
  
    
No comments:
Post a Comment
You can use HTML tags.