Monday, February 8, 2010

Antara Alimin, Bank Mandiri, dan 13 Triliun Rupiah

Sekitar setahun yang lalu saya mendapat SMS Banking Mandiri menyebutkan "kredit" sekitar Rp 9 juta. Sayasms banking mandiri.jpeg senang campur heran. Dalam hati, saya bertanya-tanya, siapa yang berbaik hati mengirimkan uang Rp 9 juta ke rekening saya?

Beberapa jam kemudian, saya mendapat SMS lagi dari Bank Mandiri menyebutkan "debit" sekitar Rp 9 juta. Wah, ternyata uang itu cuma mampir sebentar di rekening saya. Sampai saat ini, saya tidak pernah mendapat penjelasan apapun dari Bank Mandiri mengenai kejadian aneh ini.

Sore ini, Senin 8/2/2010, saya dengar di radio Trijaya FM, ada nasabah Mandiri yang mengalami kejadian serupa dengan saya, bahkan lebih seru. Alimin, seorang petani di Pare-pare, Sulawesi Selatan, terkaget-kaget sewaktu mengetahui saldo tabungannnya di Bank Mandiri mendadak bertambah menjadi Rp 13 triliun.

"Saldo tabungan saya tertulis Rp 13 triliun. Uang itu masuk pada tanggal 3 November 2008. Padahal tabungan saya hanya sekitar Rp 5 juta," Demikian kata Alimin seperti diberitakan detik.com.

Sama seperti saya, Alimin juga tidak pernah menikmati uang tersebut sepeserpun. Uang Rp 13 triliun itu cuma mampir sebentar di rekeningnya. Bahkan Alimin dibuat semakin kaget sewaktu menanyakan perihal uang itu di kantor Bank Mandiri, "Ternyata ada penarikan Rp 22 triliun. Jadi tabungan saya minus Rp 9 triliun," ungkap Alimin. Jadi sekarang justru Alimin dianggap berhutang Rp 9 triliun. Tentu saja Alimin kebingungan. Mana mungkin dia bisa membayar "hutang" sebanyak itu?

Untunglah Alimin tidak harus membayar "hutang" Rp 9 triliun. Menurut Bank Mandiri Wilayah X Makassar hal tersebut terjadi karena kesalahan posting dan telah dikoreksi. "Kesalahan ini juga kami telah sampaikan secara tertulis pada Alimin, dan sama sekali tidak merugikan nasabah kami." kata Kepala Bank Mandiri Wilayah X Makassar, Edhi Chrystanto, kepada detikcom.

Baca juga

No comments:

Post a Comment

You can use HTML tags.