Sunday, August 28, 2011

Menginap di Hotel " With Moslem Atmospher"

Kalau ke Bandung, biasanya saya lebih suka menginap di daerah utara. Dago atas, misalnya. Hal ini karena di sini masih lumayan sejuk, dan masih enak buat lari-lari pagi. Saya kira, Anda juga dapat merasakan bahwa Bandung tidak lagi sesejuk di waktu-waktu lalu.

10 Agustus '11 saya ke Bandung, tapi karena ini bulan Ramadhan, saya tidak berencana lari-lari pagi. Lagi pula, tempat kerja saya kali ini di selatan, sekitar jalan Moh. Toha. Jadi saya tidak mencari Hotel di Bandung utara. Yang saya perlukan adalah hotel yang menyediakan sahur dan berdekatan dengan tempat kerja saya.

Setelah searching di Google, saya ketemu nama Hotel Lingga di jalan Sukarno Hatta. Satu yang menarik, hotel ini menyebut dirinya: "For Everyone Who Desire Moslem Atmospher". Jadi saya boleh berharap hotel Lingga ini menyediakan sahur. Sewaktu saya telpon, receptionist mengatakan hotel ini memang menyediakan sahur. Selain itu, kebetulan sekali, selama Ramadhan Hotel Lingga memberi diskon tarif 30%.

Rabu sore, diantar seorang teman, setelah menyusuri Jalan Sukarno Hata dan menengok ke kiri dan ke kanan :) akhirnya kami melihat papan nama Hotel Lingga, di dekat Jalan Cijagra. Tapi kami masih harus terus ke persimpangan Jalan Buah Batu untuk berputar arah, karena Hotel Lingga terletak di kanan jalan kalau kita dari arah Jalan Moh. Toha.10082011.jpg

Saya mendapat kamar di lantai 2. Karyawan Hotel Lingga mengantarkan saya melalui koridor yang dihias dengan ornamen berbentuk kubah. Saya mendapat kamar no 212. Wah, jadi ingat "Wiro Sableng" :). Kamarnya cukup lega dan bersih. Lantainya tanpa karpet. Pendingin udaranya tidak tampak baru, tapi berfungsi baik dan tidak berisik. Di dekat jendela ada sofa dan meja yang di atasnya ada air mineral, pemanas air dan juga teh dan kopi buat yg suka menikmati kopi atau teh hangat.10082011(002).jpg Di dinding kamar juga ada ornamen berbentuk kubah.

Mungkin Ornamen berbentuk kubah ini dimaksudkan untuk memperjelas Moslem Atmospher yang jadi tag line Hotel Lingga. Tetapi ornamen berbentuk kubah ini membuat saya jadi ingat Masjid Salman di ITB yang tidak berkubah. Konon, waktu Presiden Soekarno bertanya, mengapa Masjid Salman tidak berkubah, Sang Arsitek, Ir. Achmad Noe'man menjawab, bahwa dalam Islam yang penting adalah "api" nya. Di majalah Housing Estate Edisi Agustus 2011, Ir. Achmad Noe'man menjelaskan tentang disain Mesjid Salman yang tanpa kubah "....Bentuknya tidak mencontek dari mana-mana. Saya berijtihad tanpa kubah karena memang tidak ada tuntunannya dalam Al Quran".

Sewaktu mandi, air hangat di shower mengalir lancar. Exhaust fan juga berfungsi baik. Tapi sayang agak berisik.

Menjelang waktu berbuka, ada yg mengetuk pintu. Ternyata roomboy Hotel Lingga mengantarkan jus buah. "Untuk buka puasa." katanya.

Sekitar jam 3 pagi, telpon berdering, Staf Hotel Lingga memberitahu bahwa sahur sudah siap. Biasanya di Jakarta saya sahur setelah jam 3:30, tapi saya khawatir waktu Imsak di Bandung lebih cepat dari Jakarta. Karena itu saya segera Ke cofee shop. Ternyata di sana sudah ada antrian panjang para tamu yang mau makan sahur.

Biasanya saya selalu menyantap buah-buahan sebelum makan nasi. Tetapi karena ikut antrian, saya terpaksa membalik urutan ini. Saya lihat ada beberapa tamu Hotel Lingga yang membawa makanan untuk disantap di kamar, karena tidak kebagian tempat duduk. Untunglah setelah selesai antri, saya mendaCC000161.jpgpat tempat duduk yang kosong.

Semula saya hanya berencana menginap 2 malam. Tetapi karena ada pekerjaan tambahan, saya harus menginap semalam lagi di Bandung, tetapi saya lupa memberi tahu Front Office. Akibatnya, Jumat pagi Staf Hotel Lingga mengatakan sudah ada calon tamu yang memesan kamar saya. Staf Hotel Lingga menjelaskan, saya tidak harus pindah hotel, tetapi kemungkinan harus pindah kamar, dan roomboy akan memindahkan barang-barang saya. Namun kemudian ternyata Staf Hotel Lingga berhasil mengusahakan supaya saya tidak perlu pindah kamar.

Secara umum saya cukup puas menginap di hotel Lingga. Staf Hotel Lingga ramah dan sangat membantu. Hanya ada sedikit yang saya pikir perlu dilengkapi. Saya tidak menemukan ada sejadah di kamar. Sebagai hotel yang memakai tag line "For Everyone Who Desire Moslem Atmospher", saya pikir sejadah seharusnya jadi perlengkapan standar Hotel Lingga. Saya juga tidak menemukan sandal di kamar. Semoga di waktu yang akan datang lebih baik

7 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Terima kasih atas reviewnya ... insya Allah kedepannya lebih diperhatikan dan lebih baik lagi ... Kami menanti kedatangan anda selanjutnya di Lingga Hotel Bandung

    ReplyDelete
  4. @ Dinna Firdaus: Koq gak jadi comment?

    ReplyDelete
  5. @ Lingga Hotel: Sama2. Terima kasih.

    ReplyDelete
  6. Hallo pak agus.. Blognya trouble, terposting 2x dan malah terhapus ... Senang sekali membaca pengalaman/tulisan bapak di lingga hotel :)
    Terima kasih

    ReplyDelete
  7. @ Dinna Firdaus:
    Oh, blognya trouble,ya Mbak? Terima kasih sudah mampir & comment di blog saya.
    Salam

    ReplyDelete

You can use HTML tags.