Saturday, March 17, 2007
KWITANSI
Seorang staf saya yang sedang bertugas di luar kota mengeluh karena bagian keuangan di kantor saya menolak mengganti pengeluaran biaya untuk beli pulsa HP. Waktu saya tanyakan masalahnya, kata bagian keuangan penggantian itu ditolak karena hanya melampirkan nota/bon pembayaran, tidak dilengkapi kwitansi.
Saya sendiri sudah berulang kali mengalami hal serupa waktu mengajukan penggantian biaya yang ditanggung kantor. Berulang kali saya pertanyakan beda makna nota/bon pembayaran dan juga printout struk mesin kasir dengan kwitansi. Saya juga mengatakan bahwa tidak semua toko menyediakan kwitansi. Tetapi mereka bersikukuh dan mengatakan aturan SAK (StandarAkutansi Keuangan) mengharuskannya. Sebagai seorang awam di bidang akuntansi dan Keuangan, tentu saya tak punya argumen lagi.
Tidak sedikit pedagang yang merasa heran jika saya masih meminta kwitansi sesudah mendapat kan nota/bon pembayaran atau printout mesin kasir. Bahkan ada yang menanyakan berapa jumlah yang saya inginkan untuk ditulis di kwitansi? ....Aduhh.. mereka mengira saya minta dibuatkan kwitansi supaya bisa dapat uang lebih. .... :-(
Saya iri dengan teman-teman di kantor-kantor lain. Di sana nota/bon pembayaran, printout mesin kasir dan bahkan struk kartu kredit sudah cukup untuk meminta penggantian biaya-biaya yang ditanggung perusahaan. Apakah auditor di kantor-kantor itu tidak patuh pada SAK? Atau bagian keuangan di kantor saya yang lain dari yang lain?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
You can use HTML tags.