Mengibarkan Sindo Radio dan Mengubur Trijaya FM. Demikian judul posting saya di blog ini tanggal 8 Oktober 2011. Sejak hari Minggu 11 September 2011 Radio Trijaya berganti nama menjadi Sindo Radio. Sejak ganti nama menjadi Sindo Radio, radio ini berulang kali menyiarkan ucapan selamat dari sejumlah politisi, pejabat hingga menteri : "....Saya ...bla..bla. bla... Ketua/Kepala/Direktut/Menteri/...bla..bla. bla... mengucapkan selamat atas hadirnya Sindo Radio. Semoga Sindo ...bla..bla. bla....bla..bla. bla....bla..bla. bla..." . Sepertinya, pemiliknya berusaha keras mengibarkan nama Sindo Radio dan mengubur nama Trijaya FM.
Tetapi ternyata hari ini radio ini berganti nama lagi. Nama SINDO RADIO hanya bertahan setahun lebih sedikit. Nama TRIJAYA yang telah berusaha "dikubur", akhirnya dibangkitkan lagi, sehingga radio ini menjadi SINDO TRIJAYA FM. Bukan hanya itu, sapaan "...pendengar Sindo..." yang dipakai sejak berganti nama jadi Sindo Radio juga diganti menjadi "..Profesional Sindo.." . Ini mirip dengan sapaan "..Profesional muda.." yang dipakai sewaktu radio ini masih bernama Trijaya FM.
Dahulu, sewaktu Radio Trijaya berganti nama menjadi Sindo Radio, Station Manager Sindo Radio, Eddy Koko mengatakan, perubahan ini adalah "....upaya membangun kerja sama antara media di bawah Grup MNC Media...". Lalu, mengapa sekarang nama TRIJAYA dipakai lagi?
Yang jelas, karena baru ganti nama, para penyiar Sindo Trijaya FM masih sering keliru menyebut nama radionya dan kadang masih menyapa pendengarnya dengan sapaan "...pendengar Sindo...".
Tulisannya sudah hampir setahun, dan saya baru baca sekarang .-.
ReplyDeleteMerek Trijaya memang udah kadung kuat di masyarakat. Saya ingat beberapa tahun lalu saya senang melihat iklan (dan logo) Trijaya FM. Ketika mereknya diganti menjadi Sindo, dari awal saya pesimis merek ini bertahan. Ternyata benar. Akhirnya merek Trijaya dipakai lagi.
Kalau nggak salah di tempat saya Trijaya mengudara di 95.2 FM.
@ Yohanes Pasaribu:
DeleteKalau di Jakarta, di 104.6 - FM.
Terima kasih atas comment-nya. Di tulisan itu, saya ingin mengatakan, seharusnya sebuah radio punya ciri khas yang tidak perlu berubah meskipun berganti pemilik.
Salam