Wednesday, July 11, 2007

Memilih Antara Kereta Api Dan Pesawat Udara

Karena Bank Mandiri tidak mau memberi informasi yang jelas tentang cara pembelian tiket kereta melalui internet banking Bank Mandiri, saya cari alternatif lain. Di web PT KAI disebutkan bahwa tiket Kereta Api bisa dibeli lewat ATM. Saya segera menghubungi nomor telepon yang disebutkan di situ, tetapi tidak seorangpun menjawab.
Kemudian di detik.com saya baca, tiket Kereta Api bisa dibeli di beberapa agen. Tetapi ternyata kini agen-agen itu tidak lagi menjual tiket Kereta Api. Bahkan ada yang menjawab: " ....sekarang sudah jadi rumah makan..."
Akhirnya saya memutuskan naik pesawat udara ke Surabaya, meski harus nombok. Tiketpun diantar tidak lama setelah saya menelpon agen perjalanan langganan saya.

Hari itu, 3-Juli-07. Saya akan kembali ke Jakarta esok harinya. Karena sewaktu berangkat sudah nombok, saya mau kembali dengan naik Kereta api. Telpon PT KAI di Surabaya yang saya hubungi berkali-kali, tidak menjawab. Kemudian saya datang langsung ke stasiun Pasar Turi. Saya sodorkan blanko pemesanan tiket kepada petugas PT KAI. "Tidak ada!" katanya pendek, terdengar ketus, tanpa menoleh. Benar-benar jauh dari ramah :-(
Saya putuskan naik pesawat udara lagi untuk kembali ke Jakarta. Saya menelpon biro perjalanan. Tidak lama kemudian, tiket diantar ke hotel tempat saya menginap.
Tiket pesawat udara lebih mahal dari kereta api. Selain itu masih dikenakan airport tax sekitar Rp 30 ribu. Jarak bandara yang biasanya jauh dari kota, merupakan tambahan biaya lagi, karena tidak semua bandara mempunyai sarana transportasi masal semacam Bus DAMRI di Soekarno-Hatta. Namun tiket pesawat udara dapat diperoleh dengan sangat mudah. Bahkan kita tidak perlu meninggalkan kantor/rumah. Banyak agen perjalanan yang bersedia mengantar tiket pesanan kita ke kantor atau ke rumah. Beberapa perusahaan penerbangan juga sudah mempunyai fasilitas on line booking melalui internet.
Tiket kereta api memang lebih murah dari pesawat udara. Selain itu, berbeda dengan Bandara, stasiun kereta api umumnya berada di dalam kota. Tetapi waktu perjalanan kereta api lebih lama. Apalagi kini Jakarta-Surabaya tidak lagi bisa ditempuh dalam tempo 9 jam 50 menit seperti dulu. Kemudian, seperti yang saya alami, untuk mendapatkan tiket kereta api ternyata sungguh tidak mudah. Belum lagi soal pelayanan petugas tiket PT KAI yang tidak ramah.
Tingkat keselamatan penerbangan kita memang sedang dipertanyakan, namun sekarang tingkat keselamatan kereta api kita juga tidak begitu bagus. Jadi saya simpulkan, pilihan saya untuk naik pesawat udara tidak keliru, meskipun harus nombok.

2 comments:

  1. yang penting ikhtiar klo kita mau naek kendaraan apapun mas..

    ReplyDelete
  2. Betul, Mas Andi. Yg gw naiki adalah pesawat dari perusahaan yg sama dengan yg dulu pesawatnya hilang di perairan Sulawesi. Terus terang, deg-deg-an juga. Alhamdulillah mendaratnya di Juanda mulus banget. Salut sama pilotnya.

    ReplyDelete

You can use HTML tags.