Beberapa waktu yang lalu, soal Lagu Indonesia Raya terdiri dari satu stanza atau tiga stanza, banyak diberitakan media. Ketika itu, seorang kenalan saya mengtakan: "Mestinya lirik Lagu Indonesia Raya diganti jadi: ...Indonesia Raya SEJAHTERA! SEJAHTERA!....". "Lho? Lagu kebangsaan koq liriknya diganti?" tanya saya.
Dia menjawab: " Apa salahnya? Di masa WR Supratman, (lirik) Lagu Indonesia Raya juga bukan: "...Indonesia Raya MERDEKA! MERDEKA!...." tetapi ".. Indones Indones, MULIA! MULIA! ....".
Menurut dia, mulia dan sejahtera itu derajatnya lebih tinggi dari merdeka. "Di masa '45 fokus kita memang pada kemerdekaan, tetapi sekarang isunya harus beralih ke kesejahteraan. Kita memang sudah 62 tahun merdeka. Tetapi apa kita sudah mulia? Apa kita sudah sejahtera?" dia balik bertanya.
Dia melanjutkan dengan mengatakan, bahwa orang Amerika menyebut hari kemerdekaan sebagai independence day. Kata independence kalau diindonesiakan bisa diartikan sebagai ketidaktergantungan.
"Mana ada negara yang sama sekali tidak tergantung pada negara lain?" tanya saya. Dia tertawa dan mengatakan: "So, artinya kamu setuju bahwa kemerdekaan itu relatif."
Jadi, sudah seberapa Merdeka kita?
No comments:
Post a Comment
You can use HTML tags.