Monday, April 9, 2018

Passive Income Jutawan Akhirat

Jutawan Akhirat. Itulah dua kata yang masih saya ingat dari khatib khutbah Jumat tanggal 6 April 2018. Saya datang terlambat, dan sepertinya kata Jutawan Akhirat itu adalah dua kata pertama yang saya dengar setelah berhasil mendapat tempat duduk di dalam mesjid.
Tema khutbah Jumat ini adalah Wakaf. Khatib menyebut Jutawan Akhirat untuk menamakan orang-orang yang ikhlas menyerahkan hartanya sebagai wakaf. Khatib mengingatkan, setelah kita meninggalkan dunia fana, harta yang kita wakafkan adalah satu di antara 3 hal yang masih bernilai bagi kita (dua lainnya adalah ilmu yang bermanfaat dan doa anak soleh). Khatib juga menceritakan mengenai wakaf Rasulullah dan para sahabat beliau. Termasuk sumur wakaf Khalifah Usman yang hingga sekarang masih memberi manfaat.
Khatib berpesan agar para jemaah menggelorakan kembali semangat wakaf. Khatib mengatakan, wakaf adalah khas ekonomi Islam dan sangat sulit diterima oleh pemikiran ekonomi kapitalis. Meskipun demikian, praktek wakaf kemudian diadopsi juga oleh sistem ekonomi barat, sehingga kita mengenal kata "endowment" dalam bahasa Inggris. Jadi wakaf adalah satu di antara kontribusi ajaran Islam dalam ilmu ekonomi.
Sejak Kiyosaki mempopulerkan Cashflow Quadrant, kita makin akrab dengan kalimat Passive Income, sebuah pencapaian yang sangat atraktif di bidang finansial. Sepertinya Jutawan Akhirat, yaitu mereka yang ikhlas menyerahkan hartanya sebagai wakaf adalah orang orang yang sukses mencapai Passive Income sejati.

No comments:

Post a Comment

You can use HTML tags.