Perbedaan yang paling saya rasakan adalah sikap petugas penjual tiket Busway. Di awal beroperasinya, mereka selalu mengucapkan kata Terima Kasih setiap kali menerima uang pembayaran. Di saat ini, jarang sekali kita dengar mereka mengucapkan kata Terima Kasih. Untunglah pada beberapa halte yang memakai tiket karcis/kertas, petugas penyobek karcis masih sering mengucapkan Terima Kasih setelah menyobek karcis.
Perbedaan lain adalah, di waktu awal beroperasinya pengereman Busway saya rasakan lebih halus. Sedangkan di saat ini, tidak jarang penumpang terhuyung-huyung ketika Busway direm. Entah karena perangkat rem Busway sudah tidak berfungsi sebaik di waktu lalu atau dikarenakan cara pengemudi Busway menginjak rem yang tidak sehalus di waktu lalu.Di awal beroperasinya, saya dapat mengandalkan pemberitahuan "Pemberhentian berikutnya, halte @@@ ....... hati-hati melangkah. Next stop @@@ .... step carefully." . Di saat ini, memang masih bisa kita dengar pemberitahuan tersebut, tetapi tidak sedikit juga yang tidak berfungsi. Masih mending, kalau petugas / kondektur rajin memberitahukan pemberhentian-pemberhentian berikutnya. Kadang-kadang kondektur tidak memberitahu. Mungkin menganggap semua penumpang sudah tahu.
Perbedaan lain yang saya amati adalah, saat ini Busway kadang berhenti tidak pada posisi yang seharusnya, sehingga posisi pintu halte tidak pas dengan posisi pintu Busway. Hal ini sering menyulitkan penumpang yang akan keluar dan masuk Busway. Terlebih lagi kalau Jarak antara Busway dengan halte terlalu jauh. Bayangkan kalau ada penumpang yang terperosok di antara lantai halte denga lantai Busway!
i think you add more info about it.
ReplyDeleteim here because of few cents for you. just dropping by.
ReplyDelete