Jika Anda pada tahun 1998 telah berusia dewasa ataupun remaja, tentu Anda pernah membaca atau mendengar mengenai PAM Swakarsa. Sedangkan jika Anda pada tahun 1998 masih anak anak atau bahkan belum dilahirkan, silakan baca publikasi publikasi mengenai PAM Swakarsa. Tulisan di Wikipedia: Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa adalah satu di antara publikasi yang dapat Anda jadikan rujukan.
Akibat peristiwa bentrokan antara PAM Swakarsa dengan para pengunjuk rasa (sebagian besar mahasiswa) di tahun 1998, PAM Swakarsa telah terlanjur dipersepsikan sebagai pihak yang berseberangan dengan para pendukung reformasi. Sulit untuk membantah anggapan bahwa PAM Swakarsa sengaja dibentuk oleh pihak penguasa untuk melawan para pengunjuk rasa pro reformasi. Meskipun telah 22 tahun berlalu, memori kolektif dari masa masa kelam yang bergejolak itu masih melekat dalam pikiran sebagian besar dari kita.
Dalam fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di hadapan Komisi III DPR pada tanggal 20 Januari 2021, Komjen (sekarang Jenderal) Listyo Sigit Prabowo memasukkan 'peningkatan peran PAM Swakarsa dalam salah satu program prioritasnya. Sebelumnya, POLRI pada tanggal 5 Agustus 2020 sudah mengeluarkan Perkap Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa yang ditandatangani oleh Jenderal Idham Azis.
Menurut Deputi V KSP (Kantor Staf Presiden), Jaleswari Pramodhawardhani, konsep PAM Swakarsa ini adalah amanat UU Polri, dan berbeda dengan PAM Swakarsa tahun 1998. Jaleswari juga mengatakan, Pemerintah memahami adanya stereotipe/memori kolektif yang memiliki dampak sosiologis dari terminologi Pam Swakarsa di masa lalu.
Kalau berbeda dengan PAM Swakarsa tahun 1998, mengapa memakai nama yang sama? Menurut saya, hanya William Shakespeare yang mempertanyakan: "Apalah arti sebuah nama? " ("What 's in a name? "). Dalam budaya kita, justru nama sangatlah berarti. Nama bisa merupakan harapan atau bahkan doa. Hampir semua orang tua memilihkan nama terbaik untuk anak anak mereka. Nama nama organisasi, perusahaan, sampai dengan merek dagang juga dipilih dari nama terbaik oleh para pendirinya. Sepertinya di Indonesia tidak akan ada yang mendirikan partai dengan nama Partai Kreatif Indonesia, karena nama ini, jika disingkat menjadi PKI, dan memori kolektif kita akan merujuk pada nama sebuah partai yang telah dinyatakan sebagai partai terlarang.
Nama PAM Swakarsa memang pantas ditolak, Jika benar bahwa PAM Swakarsa versi Perkap Nomor 4 Tahun 2020 ini berbeda dengan PAM Swakarsa tahun 1998, maka jangan memakai nama PAM Swakarsa.
No comments:
Post a Comment
You can use HTML tags.