Tuesday, January 8, 2008
Sego Kucing Jakarta
Semula saya tidak tertarik karena mengira sego kucing adalah semacam makanan untuk hewan peliharaan. Tetapi cerita teman-teman yang pernah tinggal di Jogja membuat saya makin ingin tahu. Baru tadi malam, untuk pertama kalinya saya menyantap sego kucing. Bukan ditemani seekor kucing, tetapi segelas wedang jahe. Saya suka wedang jahenya. Memakai gula batu, seperti untuk teh poci.
Basic nya, sego kucing terdiri dari nasi (sego), orek tempedan bihun. Porsinya memang kecil. Makan seporsi dijamin tidak kenyang. Soal lauk, kalau mau, kita bisa menambah dengan tahu, tempe bacem, telor puyuh dan lain-lain.
Yang menakjubkan, untuk seporsi sego kucing, ditambah tahu dan tempe bacem, serta wedang jahe, saya hanya harus membayar Rp 4500. Padahal ini bukan di Jogja,tetapi di Jakarta. Di seberang kantor Imigrasi Jakarta Selatan. Apakah Pak Slamet (pemilik warung yang mengaku wong Jogja), berjualan sego kucing di Jakarta dengan " harga Jogja "?
Sesampai di rumah, saya dengar berita di radio tentang kenaikan harga tahu dan tempe. Konon kenaikkannya mencapai sekitar 50%. Saya sulit membayangkan bagaimana Pak Slamet harus berakrobat di antara cost, value, dan price dalam mempertahankan Rp 4500 untuk seporsi sego kucing dan wedang jahe.
____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
You can use HTML tags.