Saturday, October 8, 2011

Mengibarkan Sindo Radio dan Mengubur Trijaya FM

Tidak ada lagi terdengat jingle "...it's real good. It's sound great. It's Trijaya......" ataupun sapaan "....Profesional muLogo Trijaya.jpgda...", meskipun dial radio saya set di 104.6 FM. Memang masih terdengar suara penyiar yang sama di acara yang sama. Masih ada suara Latief Siregar di acara "Polemik". Juga masih ada Doddy Tatipang, Dennis Irawan dan lain-lain. Yang beda, sering terdengar ucapan selamat dari sejumlah politisi, pejabat pemerintah hingga menteri atas mengudaranya Sindo Radio. Seolah Sindo Radio ini adalah radio baru yang menempati frekuensi milik Trijaya FM. Yang lain lagi jingle "...it's real good. It's sound great. It's Trijaya......" berganti jadi "Saya dengar di Sindo Radio". Sapaan "..Profesional muda.." juga berubah jadi "...pendengar Sindo...". Iya, mulai Minggu 11 September 2011 Radio Trijaya ganti nama menjadi Sindo Radio.

Konon kata William Shakespeare "Apalah arti sebuah nama?". Meskipun begitu, dikalangan masyarakat kita masih ada praktek mengganti nama. Yang sederhana, seorang anak yang sering sakit-sakitan, namanya diganti karena nama yang lama dianggap "berat". Tampaknya pemilik Trijaya FM eh, Sindo Radio juga tidak sependapat dengan Shakespeare. Semula saya pikir pemilik Trijaya menganggap nama Trijaya tidak lagi membawa hoki. Atau apakah mereka menganggap bahwa para pendengarnya sudah beranjak tua dan tidak pantas lagi disapa "....Profesional muda..." ?. Atau, ada hubungannya dengan Peter Gontha, Bimantara, dan Bambang Triatmojo atau dengan Hary Tanoesoedibjo?

Tetapi menurut berita Okezone.com, perubahan ini adalah "....upaya membangun kerja sama antara media di bawah Grup MNC Media. Nantinya Sindo Radio akan bersinergi dengan Koran Seputar Indonesia, Sindo TV dan Sindonews.com. Tentu, sinergi ini diharapkan akan memperkokoh Sindo Radio sebagai sumber informasi terpercaya" kata Station Manager Sindo Radio, Eddy Koko. Jadi rupanya pemilik/manajemen MNC Group menganggap nama Trijaya kurang pas untuk bersinergi dengan anak-anak perusahaan Grup MNC lainnya.

Radio Trijaya FM sudah lama mengudara. Menurut wikipedia sejak tahun 1985, sedang menurut SWA sejak 1971. Waktu yang cukup lama untuk membuat nama Trijaya FM menjadi sangat akrab di benak para "Profesional muda" (kata yang selalu dipakai para penyiar Trijaya untuk menyapa pendengar). Mungkin saja ada banyak pendengar Trijaya alias para "Profesional muda" yang masih enggan menghapus nama Trijaya dari pikiran mereka. Saya sendiri lebih senang menyebut nama radio ini Trijaya FM dari pada Sindo.

Sepertinya pemilik Sindo menyadari perlunya upaya untuk memasyarakatkan nama baru dan menghapus nama lama. Penyiaran berulang kali ucapan selamat dari sejumlah politisi, pejabat hingga menteri itu adalah upaya mengibarkan nama Sindo Radio dan mengubur nama Trijaya FM. Jadi pada beberapa waktu yang akan datang, di Trijaya FM eh, Sindo Radio kita masih akan sering mendengar: "....Saya ...bla..bla. bla... Ketua/Kepala/Direktut/Menteri/...bla..bla. bla... mengucapkan selamat atas hadirnya Sindo Radio. Semoga Sindo ...bla..bla. bla....bla..bla. bla....bla..bla. bla..."

Apakah mereka akan berhasil? Kita lihat saja.

6 comments:

  1. belum lagi yang dulu radio dangdut tpi, tpi ganti nama jadi MNC, radionya juga ganti... hehehehehe...

    ReplyDelete
  2. Betul Mas Budi. TPI juga ganti nama. TPI memang dalam satu grup usaha dengan Trijaya, eh Sindo.

    ReplyDelete
  3. Dan di awal 2013, Trijaya kembali berjaya bersama Sindo Radio menjadi Sindo Trijaya, dengan terus menyapa Profesional Sindo dimanapun berada. :) Sindo Trijaya untuk Indonesia lebih baik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @ amie: Lebih tepatnya di akhir Desember 2012. Saya juga menulisnya di posting TRIJAYA FM Bangkit Dari "Kuburnya"
      Salam

      Delete
  4. Bulan ini Juli 2020, sy gak dengar lagi sindo tapi penyiarnya sdh menyebut Trijaya fm lagi, ada apa ya? Sepertinya mereka tidak berhasil ya bro

    ReplyDelete
    Replies
    1. @ Cendana: Iya, Bro. Sepertinya mereka tidak berhasil.

      Delete

You can use HTML tags.