Sunday, March 31, 2013

Wibawa Yang Tergadai

Sersan Satu Heru Santosa, seorang TNI mantan anggota Komando Pasukan Khusus tewas bukan oleh peluru musuh di medan pertempuran, namun tewas oleh warga sipil dalam perkelahian di sebuah cafe di Sleman, Jogja. Kita memang tidak bisa memilih penyebab dan tempat kita untuk mati. (Patton, seorang Jenderal hebat dalam Perang Dunia ke dua justru tewas dalam kecelakaan mobil setelah perang berakhir). Namun tewasnya seorang TNI dari Komando Pasukan Khusus oleh warga sipil dalam perkelahian di sebuah cafe tentu wajar untuk dipertanyakan.

Di Aktual.co ada tulisan yang mempertanyakan:

Untuk apa Santoso datang ke kafe dan tidak tahukah bintara itu bahwa ada larangan untuk mengunjungi kafe? Apakah Santoso datang ke kafe untuk mencari hiburan atau mencari penghasilan tambahan dengan menjaga tempat itu?

Tak perlu kita ragukan kemampuan tempur seorang anggota Kopassus. Tak perlu kita ragukan hebatnya program latihan untuk menghasilkan pasukan khusus. Tak perlu kita pertanyakan berapa besar biayanya. Namun tentu pantas kita berharap bahwa kemampuan tempur yang hebat itu dipakai melindungi tanah air dan segenap bangsa Indonesia.

Nyawa seorang anggota TNI atau Polri terlalu mahal kalau dipertaruhkan hanya untuk sebuah perkelahian dengan warga sipil di sebuah cafe. Jika benar yang diduga oleh Aktual.co, bahwa yang bersangkutan mencari penghasilan tambahan dengan menjaga tempat itu, seharusnya kita prihatin. Alangkah sia-sianya hasil pelatihan TNI atau Polri selama ini, kalau hanya dipakai untuk menjaga kemanan tempat hiburan. Seharusnya kita semua malu, wibawa TNI/Polri tergadai demi menyambung hidup.

Seharusnya perhatian pada menjaga wibawa dan kebanggaan menjadi TNI/Polri tidak kalah pentingnya dengan perhatian pada Alutista. Membangun rasa hormat dan kecintaan masyarakat kepada profesi TNI/Polri harus jadi prioritas utama. Apalagi sampai saat ini kita masih memakai Sitem Pertahanan & Keamanan Rakyat Semesta (Hankamrata).

Kesejahteraan prajurit tidak kalah pentingnya dengan pengadaan Alutista. Masihkah negara membiarkan anggota TNI/Polri bekerja sampingan untuk mengais tambahan penghasilan? Di sisi lain kita terkaget-kaget membaca daftar rumah, tanah, mobil, SPBU dan berbagai harta seorang Jenderal yang sedang jadi tersangka di KPK.

1 comment:

You can use HTML tags.