Yang saya suka dari Batik Air antara lain tepat waktu (sepanjang yang saya alami), staf/crew yang ramah, pesawat masih baru, dan ada makanan ringan/snack (penting untuk saya supaya tidak mengalami "pemberontakan asam lambung"). Sedangkan yang saya kurang suka dari Batik Air, antara lain sabuk pengaman (seat belt) ada yang tidak menghadap pada arah yang semestinya ("melintir"). Saya tidak habis pikir, mengapa perusahaan sebesar Boing bisa membuat seat belt yang "melintir"? Dan mengapa Lion Group/Batik Air mau saja menerima pesawat dengan seat belt yang "melintir"?
Satu hal lagi yang saya kurang suka dari Batik Air adalah terlalu awal (terlalu cepat) menyuruh penumpang masuk ke pesawat. Inilah yang saya alami waktu ke Semarang dengan Batik Air ID 6352 tgl 6 Agustus 2015.
Jadwal penerbangan Batik Air ID 6352 pada tgl 6 Agustus 2015 itu adalah jam 19:50. Saya Check in di terminal 1 C Soekarno Hatta pada jam 18:30, Petugas Check in mengatakan bahwa waktu boarding pada jam 19:20, di Gate C7.
Pada sekitar jam 19:00 saya ingat bahwa saya belum reservasi hotel. Saya segera membuka laptop untuk reservasi hotel Ibis Semarang. Tiba-tiba saya mendengar announcement, meminta penumpang Batik Air ID 6352 tujuan Semarang untuk masuk ke pesawat melalui pintu 7. Karena ini adalah announcement agar masuk ke pesawat (bukan agar masuk ruang tunggu), maka saya mengira jadwal penerbangan Batik Air ID 6352 dimajukan. Meskipun belum sempat reservasi, saya segera mematikan laptop dan bergegas menuju gate 7, kemudian masuk pesawat. Begitu tergesa-gesanya, saya keliru menempati tempat duduk. Seharusnya saya di seat 6A, tapi saya duduk di seat 6F. Namun begitu saya akan pindah ke seat 6A, saya lihat seat itu sudah ditempati. Jadi saya tetap duduk di 6F. (seat belt di seat no 6F inilah yang tidak menghadap pada arah yang semestinya atau "melintir")
Karena sudah banyak penumpang yang masuk pesawat, saya mengira sebentar lagi pesawat akan berangkat. Ternyata saya keliru, Pesawat masih diam di landasan, dan saya lihat beberapa penumpang baru masuk sampai beberapa puluh menit kemudian. Baru pada jam 19:50 pesawat Batik Air ID 6352 take off. Jadi saya dan para penumpang menunggu dalam pesawat selama tiga perempat jam. Sedangkan air condition dalam pesawat waktu menunggu tsb. kurang dingin, sehingga saya dan para penumpang merasa kurang nyaman.
Setelah sampai di Bandara Ahmad Yani Semarang, saya segera menelpon Hotel Ibis Semarang untuk reservasi. Staf Hotel Ibis mengatakan bahwa reservasi sudah ditutup, dan hanya tinggal tersedia 3 kamar lagi. Staf Ibis tidak bisa menjanjikan bahwa saya akan mendapat kamar di Ibis malam ini. Dia menyarankan agar saya secepatnya datang ke Hotel Ibis agar kamar tidak diambil tamu yang datang lebih dulu. Dari seorang teman, saya dapat info bahwa di Semarang memang sedang ada event kebudayaan, jadi banyak hotel-hotel yang penuh.
Karena hari sudah malam (jam 21:00), di perjalanan ke Hotel Ibis, saya berharap-harap cemas dan khawatir tidak mendapat kamar hotel malam ini. Andai saja Batik Air tidak terlalu awal (terlalu cepat) menyuruh penumpang masuk ke pesawat. tentu saya masih sempat reservasi hotel sebelum berangkat ke Semarang. Untunglah setelah saya sampai di Hotel Ibis, saya masih mendapat kamar. Beberapa waktu kemudian saya lihat crew Batik Air ID 6352 tiba di Hotel Ibis. Ternyata mereka juga menginap di sini.
No comments:
Post a Comment
You can use HTML tags.