Wafer coklat adalah salah satu kue/biskuit kesukaan saya. Seingat saya, sewaktu saya masih anak anak, pertama kali saya mengenal jenis kue yang disebut wafer ini dalam kaleng kue (assorted biscuits) Khong Guan. Karena dalam kaleng kue Khong Guan ini ada bermacam macam kue, maka di masa kecil itu, mendapatkan satu wafer coklat dalam kaleng biskuit Khong Guan menjadi suatu tantangan tersendiri bagi saya.
Kemudian, kue Wafer coklat yang sering saya beli adalah Wafer coklat "SELAMAT". Waktu itu, entah mengapa, "SELAMAT" adalah biskuit yang paling mudah didapat di tempat tinggal saya. Di samping itu, saya suka dengan kata "SELAMAT" yang jadi merk kue ini. Indonesia banget ! Menurut saya, produsen yang percaya diri memakai merek berbahasa Indonesia sangat perlu didukung.
Sesudah itu saya mulai mengenal Wafer coklat "TANGO". Pada awalnya saya masih lebih suka rasa Wafer coklat "SELAMAT" dari pada "TANGO". Tetapi kemudian saya lebih sering membeli Wafer coklat "TANGO" dari pada Wafer coklat "SELAMAT". Satu hal yang menyebabkan saya lebih memilih Wafer coklat "TANGO" dari pada Wafer coklat "SELAMAT" adalah Wafer coklat "SELAMAT" sering kali saling menempel satu dengan lainnya. Bahkan tidak jarang tiga atau empat potong wafer menempel jadi satu. (Lihat gambar di bawah). Hal ini tidak pernah saya jumpai di Wafer coklat "TANGO".
Andai saja, Wafer coklat "SELAMAT" tidak saling menempel satu dengan lainnya, maka saya akan tetap setia pada Wafer coklat "SELAMAT" yang Indonesia banget.
Mbak, wafer selamat memang menempel semua wafernya. Itu sudah darisananya dan bukan kecacatan produk:)
ReplyDeleteIya, itu bukan cacat produksi, tetapi wafer yang saling menempel itu mengurangi kesukaan saya pada Wafer Selamat
DeleteTahu alamat agen atau distributor wafer selamat di jogja
ReplyDeleteMaaf, saya tidak tahu.
Delete