Itulah yang terjadi pada sandal saya pada 5 November 2021, di Mesjid At Taqwa, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Selesai salat, saya tidak dapat menemukan sandal saya lagi. Padahal sandal saya itu bukan sandal mahal, juga bukan sandal baru. Sudah sekitar satu tahun saya pakai. Di sekitar tempat itu banyak sandal lain yang lebih bagus, tampak lebih baru, dan mungkin lebih mahal dari pada sandal saya. Saya tidak mengerti mengapa sandal saya yang dipilih pencuri itu?
Sewaktu saya menyusuri sekeliling teras mesjid, ada beberapa orang yang bertanya. Satu di antaranya adalah seorang laki laki yang tadi menjadi Imam salat. Sesudah saya jawab bahwa saya kehilangan sandal, laki laki yang tadi menjadi Imam itu masuk ke ruang pengurus mesjid, kemudian keluar membawa dua pasang sandal jepit baru dan masih terbungkus plastik.
"Ini saya ganti." katanya. "Tinggal dua, silakan pilih yang cocok ukurannya ".
Saya sungguh tidak menyangka, pengurus mesjid At Taqwa Duren Tiga begitu perhatian kepada jemaah nya. Belum pernah saya menjumpai hal ini di mesjid lain. Sebelumnya saya khawatir, saya harus berjalan tanpa alas kaki. Sedangkan matahari sedang bersinar terik. Aspal jalan di depan mesjid pasti sedang panas panas nya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Imam dan pengurus mesjid At Taqwa Duren Tiga. Sepertinya pengurus mesjid sudah mempersiapkan persediaan sandal untuk mengantisipasi kejadian jemaah kehilangan sandal. Sungguh sangat patut diapresiasi.
No comments:
Post a Comment
You can use HTML tags.