Tentu saja saya tergiur dengan iklan yang mengatakan kecepatan internet di jaringan 4G LTE sepuluh kali lebih cepat. Saya sudah diberi brosur dan sudah bertanya banyak hal kepada wiraniaga/sales sebuah brand baru yang merupakan provider pertama yang meluncurkan 4G LTE (Long Term Evolution) di Indonesia. Saya pikir harga modem 4G LTE (termasuk paket internet) yang ditawarkan provider ini tidak mahal. Tetapi keinginan saya membeli modem 4G LTE dari provider ini saya urungkan. Sebabnya antara lain, coveragenya masih terbatas, padahal saya sering keluar kota. Di samping itu, modemnya di"lock". Kita akan terikat terus dengan provider ini. Misalnya suatu waktu kita merasa layanan provider ini tidak lagi sesuai dengan keinginan kita, maka kita akan kesulitan untuk pindah provider.
Kemudian saya mendengar kabar baik, bahwa para pemain lama di industri telekomunikasi sudah mulai uji coba jaringan 4G LTE, dan sudah banyak modem 4G LTE yang dijual tanpa "bundling" dan tidak di"lock".dengan operator tertentu. Namun, juga ada kabar buruk, bahwa jaringan CDMA akan digusur dari ranah telekomunikasi Indonesia. Yang lebih buruk lagi, konon jaringan CDMA digusur untuk memberi lahan bagi jaringan 4G LTE. Ponsel CDMA dan Modem CDMA saya akan jadi barang tak berguna :(
Akan makin banyaknya provider 4G LTE dan banyaknya pilihan modem 4G LTE yang tidak di"lock" membuat saya kembali tertarik untuk beli modem 4G LTE. Setelah tanya teman-teman dan searching di internet, saya menjatuhkan pilihan pada sebuah brand modem 4G LTE yang cukup populer dan harganya cukup terjangkau (sekitar Rp 200-250 ribu). Suatu hari saya hampir saja memesan modem itu dari sebuah on line store, namun karena suatu hal, saya menundanya dan menunggu sampai besok harinya.
Setelah itu, kebetulan saya baca beberapa berita mengenai rencana peluncuran jaringan 4G LTE di Indonesia. Dari berita-berita tersebut, bagi saya, standar dan frekuensi jaringan 4G LTE yang akan dipakai di Indonesia masih saya belum jelas. Ada berita bahwa jaringan 4G LTE di Indonesia akan menerapkan standar FDD (Frequency Division Duplexing) pada frekuensi 900 MHz. Tetapi sepertinya, ini hanya sementara, karena Kemenkominfo mengatakan, LTE akan menggunakan frekuensi 1.800 Mhz. Ada operator yang mengatakan, di frekuensi 900 MHz saat ini, kecepatannya di jaringan 4G LTE FDD justru lebih lambat dari 3G.
Di lain pihak, BRTI mengatakan bahwa LTE FDD tidak akan digelar di semua tempat, hanya di daerah tertentu saja, dan difokuskan untuk kepentingan bisnis. Dengan demikian, tersirat bahwa yang dapat dipakai secara luas oleh kita adalah LTE standar TDD (Time Division Duplexing). Provider yang saya sebut sebagai provider pertama yang meluncurkan 4G LTE di atas memakai Standar TDD di freuensi 2300 MHz. Modem 4G LTE yang hampir saya beli juga memakai Standar LTE TDD 2300/2600MHz. Saya dengar, di Indonsia sementara ini yang memakai Standar LTE TDD 2300/2600MHz hanya dua operator. Jadi kalau terlanjur beli Modem itu, maka saya juga akan terikat di dua operator/provider tersebut, meskipun modemnya tidak di"lock".
Jadi saya simpulkan bahwa standar dan frekuensi jaringan 4G LTE yang akan dipakai di Indonesia masih belum jelas. Saya merasa beruntung, belum terlanjur membeli Modem 4G LTE. Sayang sekali kalau terlanjur beli, kemudian kecepatannya di jaringan 4G LTE justru lebih lambat dari 3G, atau malah tidak bisa dipakai sama sekali.
Bagaimana menurut Anda?
No comments:
Post a Comment
You can use HTML tags.