Thursday, December 30, 2021

Ustadz Mengkritik Ustadz

".....Kita sekarang berdakwah disambut, Rasulullah dahulu berdakwah disambit...........  Banyak di antara kita yang sebelumnya miskin,  kemudian berdakwah dan lalu menjadi kaya.  Sedangkan Rasulullah dan para sahabat sebelumnya  adalah orang orang kaya, kemudian berdakwah dan menjadi miskin....." 

Begitulah kurang lebih kalimat yang saya dengar dari Babe Haikal Hassan di sebuah acara di TVONE minggu lalu. Kalimat kritik ini memang ditujukan kepada para Ustadz dan yang mengkritik juga seorang ustadz. Sepertinya kritik seperti ini memang harus datang dari seorang ustadz. Kalau dilontarkan oleh orang yang bukan ustadz mungkin akan jadi perdebatan panjang,

 Yang bisa saya bayangkan dari kalimat kritik Babe Haikal Hassan di atas  adalah seorang ustadz seharusnya tidak menjadikan kegiatan dakwah sebagai sumber penghasilan. Lalu bagaimana seorang  ustadz menghidupi dirinya dan keluarganya dan mendanai kegiatan dakwah nya?

Apakah seseorang yang akan menjadi ustadz harus terlebih dahulu menjadi seorang yang punya penghasilan yang cukup, atau bahkan harus punya pasive income dahulu? Yang seperti ini memang gambaran seorang ustadz ideal.  Hanya saya khawtir, ustadz yang bisa seperti ini jumlah tidak banyak.

Atau, apakah seorang ustadz harus punya suatu pekerjaan tetap yang dapat diandalkan untuk membiayai keperluan hidup dirinya dan keluarganya? Tetapi kalau demikian, tentu sebagian besar waktu dan tenaga sang ustadz mau tidak mau harus dicurahkan pada pekerjaan utamanya. Kegiatan dakwah mungkin sekali hanya jadi kegiatan sampingan di luar jam kerja.

Atau, haruskah kegiatan dakwah dan kehidupan para ustadz sepenuhnya didanai pemerintah, sehingga para ustadz dapat fokus pada kegiatan dakwah tanpa harus terganggu oleh urusan kekurangan biaya hidup? Pada alternatif ini tampaknya sang ustadz akan dapat sepenuhnya melaksanakan dakwah, tetapi saya khawatir sang ustadz jadi tidak merdeka,  dan  tidak berani bersuara berbeda dengan pemerintah.

Bagaimana pendapat Anda? 

(Foto diunduh dari  https://mobile.twitter.com/Haikal_Hassan/photo)


No comments:

Post a Comment

You can use HTML tags.