"Janin yang Digugurkan di Klinik Aborsi Kemayoran Dibuang ke Kloset". Demikian judul berita Kompas.com tanggal 30/06/2023. Sesudah baca berita itu, saya jadi heran, apakah kloset di klinik itu tidak menjadi tersumbat? Setahu saya, sisa makanan saja sudah cukup untuk menyebabkan kloset tersumbat. Apalagi janin.... Terlebih lagi, "Kalau untuk janin di bawah tiga bulan hanya berbentuk gumpalan darah. Kalau di atas tiga bulan, menurut dokter forensik sudah ada tulang-tulangnya," kata Kepala Polsek Polres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin, sebagaimana diberitakan Kompas di artikel itu
Di posting ini, saya bukan mau membahas mengenai aborsi. Di posting ini saya membahas masalah kloset duduk di rumah saya yang tersumbat.Tentu saja bukan tersumbat janin, tetapi tersumbat sisa makanan.
Beberapa minggu yang lalu, kami dapat kiriman makanan dari kerabat kami. Jumlahnya cukup banyak, sehingga ada yang tidak habis kami konsumsi. Kebetulan pembantu rumah tangga kami sedang pulang kampung. Tugas membawa sampah ke penampungan sampah di komplek perumahan kami, biasanya dilaksanakan pembantu rumah tangga. Kali ini pekerjaan ini, terpaksa jadi tugas saya. Suatu hari, saya merasa malas membawa sampah ke penampungan di komplek perumahan kami. Karena itu, saya memilih membuang sebagian sisa makanan ke kloset. Saya mengira, sisa makanan ini akan larut dan masuk ke septictank.
Ternyata saya keliru. Sisa makanan yang saya buang itu menyebabkan kloset tersumbat. Saya baru mengetahuinya sesudah menekan tombol flush tank, air hanya menggenang di kloset dan tidak mengalir ke saluran septictank. Saya coba menyiram dengan lebih banyak air, tetapi air tetap tidak bisa mendorong sisa sisa makanan itu ke saluran septictank. Usaha saya itu malah membuat kloset duduk ini penuh terisi air. Kalau saya siram lagi, airnya akan melimpahkan jatuh ke lantai. Air di kloset memang bisa turun, tetapi lambat sekali.
Kejadian ini benar benar di luar perkiraan saya. Bagaimana mungkin, sisa sisa makanan yang lunak ini bisa menyebabkan kloset tersumbat? Saya sangat menyesal, kemalasan saya berdampak pada masalah sulit sekaligus menjijikkan ini. Saya belum pernah mengalami masalah kloset tersumbat. Saya juga tidak tahu cara mengatasi kloset tersumbat.
Masalah kloset tersumbat ini sungguh mengganggu. Apalagi keesokan harinya ada saudara yang bertamu ke rumah kami. Saya benar benar khawatir, mereka akan memerlukan memakai kamar kecil. Untunglah ternyata kekhawatiran saya tidak terjadi. Saudara kami memang ke kamar mandi, tetapi hanya untuk berwudhu, dan mereka tidak terlalu lama bertamu di rumah kami.
Dari hasil searching di internet, saya mendapat informasi mengenai cara mengatasi WC tersumbat memakai soda api. Saya juga dapat info bahwa soda api bisa dibeli di toko bangunan. Sewaktu saya menelpon toko bangunan di dekat rumah kami, saya dapat tambahan informasi bahwa ada juga bahan yang fungsinya serupa dengan soda api, tetapi berupa cairan. Akhirnya saya tidak jadi beli soda api, dan memilih membeli yang berupa cairan. Alasan saya, penggunaan soda api agak merepotkan (antara lain perlu air panas). Apalagi soda api termasuk bahan kimia berbahaya yang harus digunakan secara hati hati. Sedangkan yang berupa cairan (meskipun juga termasuk bahan kimia berbahaya) cukup dituangkan saja ke lubang kloset, tanpa perlu air panas.
Beberapa minggu yang lalu, kami dapat kiriman makanan dari kerabat kami. Jumlahnya cukup banyak, sehingga ada yang tidak habis kami konsumsi. Kebetulan pembantu rumah tangga kami sedang pulang kampung. Tugas membawa sampah ke penampungan sampah di komplek perumahan kami, biasanya dilaksanakan pembantu rumah tangga. Kali ini pekerjaan ini, terpaksa jadi tugas saya. Suatu hari, saya merasa malas membawa sampah ke penampungan di komplek perumahan kami. Karena itu, saya memilih membuang sebagian sisa makanan ke kloset. Saya mengira, sisa makanan ini akan larut dan masuk ke septictank.
Ternyata saya keliru. Sisa makanan yang saya buang itu menyebabkan kloset tersumbat. Saya baru mengetahuinya sesudah menekan tombol flush tank, air hanya menggenang di kloset dan tidak mengalir ke saluran septictank. Saya coba menyiram dengan lebih banyak air, tetapi air tetap tidak bisa mendorong sisa sisa makanan itu ke saluran septictank. Usaha saya itu malah membuat kloset duduk ini penuh terisi air. Kalau saya siram lagi, airnya akan melimpahkan jatuh ke lantai. Air di kloset memang bisa turun, tetapi lambat sekali.
Kejadian ini benar benar di luar perkiraan saya. Bagaimana mungkin, sisa sisa makanan yang lunak ini bisa menyebabkan kloset tersumbat? Saya sangat menyesal, kemalasan saya berdampak pada masalah sulit sekaligus menjijikkan ini. Saya belum pernah mengalami masalah kloset tersumbat. Saya juga tidak tahu cara mengatasi kloset tersumbat.
Masalah kloset tersumbat ini sungguh mengganggu. Apalagi keesokan harinya ada saudara yang bertamu ke rumah kami. Saya benar benar khawatir, mereka akan memerlukan memakai kamar kecil. Untunglah ternyata kekhawatiran saya tidak terjadi. Saudara kami memang ke kamar mandi, tetapi hanya untuk berwudhu, dan mereka tidak terlalu lama bertamu di rumah kami.
Dari hasil searching di internet, saya mendapat informasi mengenai cara mengatasi WC tersumbat memakai soda api. Saya juga dapat info bahwa soda api bisa dibeli di toko bangunan. Sewaktu saya menelpon toko bangunan di dekat rumah kami, saya dapat tambahan informasi bahwa ada juga bahan yang fungsinya serupa dengan soda api, tetapi berupa cairan. Akhirnya saya tidak jadi beli soda api, dan memilih membeli yang berupa cairan. Alasan saya, penggunaan soda api agak merepotkan (antara lain perlu air panas). Apalagi soda api termasuk bahan kimia berbahaya yang harus digunakan secara hati hati. Sedangkan yang berupa cairan (meskipun juga termasuk bahan kimia berbahaya) cukup dituangkan saja ke lubang kloset, tanpa perlu air panas.
Ini adalah penampakan botol cairan anti sumbat yang saya beli di toko bangunan itu. Merk cairan anti sumbatan ini "88a". Penjual mengatakan pernah memakai cairan anti sumbatan ini, dan hasilnya memuaskan. Dari informasi di kemasan nya, zat dalam cairan ini adalah Sulfuric Acid. Jadi ini adalah sejenis larutan asam kuat. Dengan demikian bahan ini berbahaya kalau terkena bagian tubuh kita. Di kemasan juga disebutkan cara pemakaiannya.
Yang menarik perhatian saya, mengapa di kemasan juga ada Logo Halal dari MUI? Selama ini, saya kira sertifikat halal MUI hanya untuk produk makanan dan minuman. Selain logo halal MUI, di kemasan ini juga ada Nomor registrasi Kementerian Kesehatan.
Menurut petunjuk cara pemakaian, saluran kloset yang tersumbat harus dikeringkan dahulu dari sisa air. Namun ini tidak dapat saya lakukan.Jangankan menguras sisa air di kloset, melihat dan mencium baunya saja sudah merupakan siksaan berat buat saya. Jadi saya tunggu saja sampai sisa air di kloset itu jadi sesedikit mungkin. Karena turun nya air sangat lambat, saya terpaksa menunggu sekitar 10 jam (dari sore sampai besok pagi nya)
Pagi hari, sesudah sisa air di kloset saya anggap sudah minimal, saya tuangkan cairan anti sumbatan ini ke kloset, Lalu saya tunggu sekitar 30 menit (saya sengaja menambah 20 menit lebih lama dari yang disebut di petunjukpemakaian). Tiga puluh menit kemudian, saya tekan tombol flush di tangki kloset. Saya sungguh berharap air akan mengalir lancar ke saluran ke septictank Namun ternyata, air hanya menggenang di kloset, tidak mengalir ke saluran ke septictank. Saya kembali menekan tombol flush, tetapi malah makin banyak air menggenangi kloset. Jadi usaha saya gagal..! Saya jadi panik dengan masih tersumbat nya kloset ini.
Siang harinya, saya kembali ke toko bangunan tempat saya membeli cairan anti sumbat ini. Sesudah mendengar bahwa cairan anti sumbat yang mereka jual gagal mengatasi masalah di kloset saya, mereka tampak heran. Menurut pengalaman mereka, cairan ini selalu efektif untuk mengatasi masalah kloset tersumbat yang pernah terjadi di toko mereka. Saya mengatakan, saya sudah ikuti petunjuk yang ada di kemasan anti sumbat ini. Bahkan meskipun di petunjuk pemakaian disebut cukup ditunggu 10 menit saja, saya sudah tambahkan waktu menjadi 30 menit sebelum menyiramkan air. Mereka lalu mengatakan, 30 menit itu kurang lama, menurut pengalaman mereka, harus sekurang kurangnya 3 jam supaya cairan anti sumbat tuntas bereaksi menghancurkan benda benda yang menyumbat saluran kloset. Saya masih mendebat, bahwa di petunjuk pemakaian disebut cukup ditunggu 10 menit saja. Mereka tetap bertahan bahwa harus ditunggu minimal 3 jam. Kata mereka, pabrik bisa keliru, atau malah sengaja menuliskan waktu yang terlalu singkat supaya produknya laku. Akhirnya saya membeli lagi satu botol cairan anti sumbat dan bermaksud mencoba lagi usaha mengatasi sumbatan kloset, dengan memberikan waktu lebih lama (3 jam) seperti yang disarankan penjual.
Sore harinya (sekitar 8 jam dari waktu saya menuangkan cairan anti sumbatan tadi pagi), saya bermaksud mencoba lagi usaha mengatasi sumbatan kloset. Namun, sebelum saya membuka tutup botol cairan anti sumbat yang saya beli tadi siang, saya perhatikansisa air di kloset tersumbat ini sepertinya jauh lebih sedikit dari sewaktu saya tinggal ke toko bangunan tadi siang. Sepertinya air di kloset tersumbat ini turun lebih cepat dibandingkan waktu kemarin. Hal ini membuat saya ingin tahu. Saya lalu menyiram air ke kloset memakai gayung, dan...... ternyata air yang saya siramkan ini langsung turun, mengalir ke saluran ke septictank. Saya masih belum yakin, dengan yang saya amati, Lalu saya menyiramkan lebih banyak air ke kloset (memakai gayung). Saya perhatikan air langsung turun, tidak lagi menggenang. Saya coba lagi menyiramkan air dengan menekan tombol flush tank. Ternyata air juga mengalir dengan lancar ke saluran menuju septictank. Sekarang saya yakin, kloset saya sudah tidak tersumbat lagi.
Jadi, dapat disimpulkan:
- Sisa sisa makanan, meskipun lunak, dapat menyebabkan saluran WC menjadi tersumbat.
- Cairan anti sumbat merk "88a" ini efektif mengatasi kloset tersumbat.
- Perlu diperhatikan, bahwa waktu 10 menit (seperti di petunjuk pemakaiannya) masih belum cukup untuk cairan anti sumbat ini menghancurkan sisa makanan yang menyumbat kloset. Dari pengalaman saya, 30 menit pun masih belum cukup. Minimal 3 jam untuk cairan ini tuntas menghancurkan sumbatan di kloset, seperti yang dijelaskan toko bangunan penjual cairan ini. Semoga pihak pabrikan segera memperbaiki petunjuk pemakaiannya.
No comments:
Post a Comment
You can use HTML tags.