Sudah baca buku
The True Power of Water? Apakah anda termasuk orang yang terlanjur percaya pada yang dikatakan oleh
Dr Masaru Emoto di buku tersebut? Sebuah buku berjudul
The Untrue Power of Water saya jumpai di Gramedia Pondok Indah, kemarin malam. Seperti dugaan saya, buku terbitan
Mizan ini isinya mengkritik buku
The True Power of Water oleh
Dr Emoto.
Hasil kajian
Dr Emoto saya dengar pertama kali dari siaran MQFM, Jumat pagi, 27 Januari 2006. Pagi itu,
Abdullah "MQ" Gymnastiar membicarakan hasil riset
Dr Emoto di Jepang, bahwa air dapat merespon kata, musik, dan emosi. Kata-kata dan emosi yang positif menghasilkan kristal air berbentuk
hexagonal yang indah. Bentuk demikian tidak dapat diperoleh dengan kata-kata dan emosi yang negatif. Karena 70% tubuh kita terdiri dari air,
Aa' Gym menganjurkan untuk selalu berhati-hati dan selalu memilih kata-kata dan emosi yang positif.
Tertarik dengan uraian
Aa' Gym, saya cari via Google dan ada sejumlah link yang memuat kajian
Dr Emoto tersebut. Di antaranya adalah
How water reflects our consciousness dan
Miraculous Messages from Water.
Buku The Untrue Power of Water ditulis oleh Yoroshii Haryadi dan Azaki Karni, dengan pengantar oleh Prof. Soewarno T. Soekarto. Penelitian Emoto - seorang Doktor bidang Humaniora - dianggap terlalu prematur dan tidak memenuhi standar penelitian ilmiah.
Sewaktu menulis post ini, saya membaca di sebuah milis mengenai seseorang yang kecewa karena telah terlanjur memborong buku-buku Dr Emoto :
Saya berharap bukunya bermutu tetapi ternyata tidak ngilmiah sama sekali. Saya berharap ada data, metode penelitian, hasil, dan juga pustaka2 yg valid. ternyata hanya kebanyakan foto2 dan kalimat2 yg lebih mengarah ke bahasa dongeng daripada bahasa ilmiah. Buku2 masato memang mempunyai pesan yg bagus. tapi kan pesan bagus juga mestinya dibuat berdasarkan pekerjaan yg bagus. Tidak perlu rekayasa.
Jauh sebelumnya, September 2006, Priyadi Iman Nurcahyo sudah mengkritisi seminar Emoto di Jakarta yang melibatkan Aa Gym dan Menteri Siti Fadilah :
Bagi beberapa orang, hasil ‘penelitian’ ‘Dr.’ Emoto mungkin sangatlah mencengangkan. Tetapi menurut saya yang mencengangkan adalah bahwa tokoh-tokoh dengan reputasi sekaliber Aa Gym dan Siti Fadilah bersedia untuk membantu Emoto menyebarkan informasi yang menyesatkan. ......Bagi tokoh religi seperti Aa Gym, bahayanya juga sangat jelas: jika umat beriman karena percaya terhadap penelitian seperti ini, maka apa yang akan terjadi jika penelitian tersebut berhasil dipatahkan? Apalagi penelitian Emoto memang belum terbukti kebenarannya. Jadi, mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil dan mulai sekarang juga: waspadalah!
Menurut Prof. Soewarno T. Soekarto:
“Sangatlah berlebihan jika harus menanggapi secara ilmiah hanya berdasarkan tulisan di buku-buku Emoto. Namun, dedikasinya dalam rangka memelihara air patut diapresiasi.”
Gambar diambil dari : http://www.worldcatlibraries.org/wcpa/top3mset/1dab1ddaf89306c1a19afeb4da09e526.html dan http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=buku_baru_full&id=6775
pasang iklan di google sekarang bisa gratis klik saja
ReplyDeletehttp://google.withme.us
mantap bukan masuk serch engin lagi
Thank's atas infonya.
ReplyDeleteLuar Biasa...
ReplyDeleteSelalu ada kontroversi, selalu ada pro-kontra, selalu ada tesis-antitesis...
Perbedaan adalah sebuah keniscayaan yang ada dalam kehidupan... seperti berbedanya sidik jari, susunan gigi-geligi, retina mata dan lain-lain bio-identity yang dianugerahkan-Nya pada kita...
Perbedaan sudut pandang pula yang membuat lahirnya "The True Power of Water" dengan pandangan-pandangan kritis yang dibukukan dalam "The Untrue Power of Water".
Tentu, bukan perbedaan yang menghancurkan atau menenggelamkan dunia. Tetapi melihat perbedaan itu hanya sebagai hitam dan putih, benar dan salah, siang dan malam atau lainnya yang membuat kita tidak berani mengapresisasinya dan yang lebih parah, tidak dapat mengambil hikmah untuk memperkaya pemahaman atau meluaskan perspektif kita terhadap alam semesta yang sampai sekarang belum atau mungkin tidak akan ditemukan batasnya...
Terima kasih untuk semua perbedaan...
Let's Open Our Heart... Open Our Mind...
saya percaya saat qta menanggapi sesuatu dng berpikir negatif , mk hasilnya sesuatu negatif pula , demikian pula sebaliknya . . . mk aku pilih utk berterimakasih atas penemuannya terlepas apakah itu bnr atau tdk, yg jelas itu sdh menambah daftar cara berpikir positifku.
ReplyDeletebuktiin aja . . . !!! hariku jd lebih menyenangkan , ,lebih sehat n bahagia
Sebelum kita makan atau minum, kita sebaiknya yakin dulu bahwa makanan atau minuman itu berakibat baik untuk tubuh kita dan berkah terhadap kehidupan kita. Perhatikan do’a makan dan minum yang diajarkan Rasulullah SAW:
Delete”Apabila seorang kalian ingin makan, hendaknya dia membaca “bismillah”. Dan jika ia lupa membaca di awalnya, hendaknya ia membaca “bismillah fii awwalihi wa aakhirihi.” “(HR. al Tirmidzi dan Ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 1513).
“Bismillah” artinya “Dengan nama Allah”, dengan demikian amat jelas maksudnya bahwa dalam hal do’a sebelum makan ini obyek pentingnya adalah “Allah”, bukan makanannya. Coba kita bandingkan dengan do'a makan atau minum dibawah ini:
“ALLOHUMMA BAARIK LANAA FIIMAA ROZAQTANAA”, yang artinya: Ya Allah berkahilah pada makanan yang telah Engkau rizkikan pada kami.
Perkembangan selanjutnya ialah, jika fokusnya adalah makanan atau minuman maka ada minuman yang sudah “dido’ai” dan ada yang belum, he he he. Minuman yang sudah “dido’ai” mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti minuman yang sudah “dido’ai” oleh Ponari, dukun cilik dari Jombang.
#Hati.hati.terhadap.syirik
bagi sy . . . (terlepas berita itu benar atau tdk) air di situ jg melambangkan bnyak hal yg kalau kita sikapi dg positif maka respon yank didapat pun jg positif
ReplyDelete:) sm sprt pribahasa "u'll know what a simple smile can do 4 u"
ReplyDeletehal (+) , respon (+) , semua yg positif DAMPAKNYA POSITIF
TIPS :
CARA MEMBUKTIKAN APAKAH SETIAP TINDAKAN KITA BENAR ATAU SALAH :
* TINDAKAN SALAH MENIMBULKAN BERBAGAI BENTUK KETIDAK NYAMANAN
* DAN SEBALIKNYA . . . .
================JUST TRY =====================
@Anonymous September 29, 2009 8:47 AM:
ReplyDeleteSaya setuju. Terimakasih
@Anonymous September 29, 2009 8:50 AM:
Saya juga setuju. Terimakasih
@Anonymous September 29, 2009 8:55 AM:
ReplyDeleteSaya sependapat. Terimakasih
Tidak ada yang sia-sia keberadaannya di muka bumi ini. Semua terekam dengan canggih.
ReplyDelete"Yang menanam kebaikan akan panen kebaikan bahkan akan dilebihkan bila disyukuri nikmatNya, dan sebaliknya".
@Anonymous February 2, 2010 7:42 AM
ReplyDeleteAmin!!!
mungkin saya agak terlambat mengetahui tentang "the power of water".. tapi begini respon saya atas kontroversi ini:
ReplyDeletesebaiknya jangan terlalu menjudge bahwa buku yang ditulis Emoto itu kurang bermutu hanya karena keilmiahannya kurang terlihat di buku yang ditulisnya, toh isi yang disampaikan bagus.
Begini ya..saya sebagai salah satu scientist muda berpendapat bahwa bisa jadi penelitian terhadap air itu benar-benar dilakukan oleh Emoto, dan benar-benar menunjukkan hasil sedemikian seperti gambar-gambar yang disertakan.
sekarang pertanyaannya adalah:
Bila saja Emoto menulis dengan bahasa yang benar-benar ilmiah (termasuk menggunakan istilah-istilah yang benar-benar ilmiah) apakah semua kalangan akan mengerti dengan apa yang ditulisnya?
mungkin hanya segelintir orang (berpendidikan tinggi) yang dapat memahami apa yang ditulisnya. Sementara orang awam yang tidak mengerti akan sulit memahaminya, bahkan mungkin tidak berminat membacanya.
sekarang saya tanya, apakah kamu (pemilik situs ini) berlatar belakang scientist (MIPA) atau bukan?..
seberapa tertarikkah kamu membaca jurnal-jurnal ilmiah?(jurnal ya..bukan artikel iptek di koran)
seberapa susahkah bagi kamu unsur kebahasaan&istilah yang dituangkan dalam sebuah jurnal ilmiah?
Penulisan buku itu mungkin saja sudah mengalami reduksi bahasa ilmiah sehingga buku itu ditransformasi menjadi buku bacaan yang ringan dicerna semua kalangan, termasuk orang awam. Sehingga semua orang menjadi tertarik untuk membacanya, tanpa harus memutar otak untuk memahaminya.
toh buku itu dari jepang sudah sampai ke indonesia&tentunya bukan hanya orang indonesia yang membacanya..lalu mengapa orang indonesia yang berkoar berteriak menjudge buku itu tidak ilmiah?..
mengapa tidak membuktikan sendiri dengan melakukan penelitian sendiri?..
Talk less do more..okay..
jangan hanya berkoar tanpa ada tindakan..
@subhishine:
ReplyDeleteTerimakasih atas komentarnya. Seorang teman mengatakan, selama bumi berputar akan selalu ada thesis dan antithesis.
Salam
jika umat beriman karena percaya terhadap penelitian seperti ini, maka apa yang akan terjadi jika penelitian tersebut berhasil dipatahkan?
ReplyDeletepertanyaanya sampai sekarang sudah ada peneliti yg mematahkan belum??
kalo belum ya sama aja...
mendingan menerima hal positif yang belum tentu benar daripada menyangkal hal positif yang belum tentu benar...
@subhishine : saya setuju dengan anda.. :P
ReplyDeleteWah, saya sungguh gembira, ternyata sampai sekarang masih banyak yang baca posting ini.
ReplyDeleteUntuk Mas Galih, terima kasih atas komentarnya.
Salam
ia2 menarik jg, tapi lebih mudah mendapatkan sesuatu yg baik dari kata2 pujian, dukungan daripada kita mencaci maki.
ReplyDeleteSaya sangat sependapat dengan Mas Udin. Thanks
ReplyDeleteair memang mempunyai kekuatan yang dahsyat, terbukti di indonesia dan jepang diporak parandakan oleh air, "TSUNAMI" (dari bahasa jepang)siapa yang bisa melawannya?download di sini
ReplyDeletemenurut saya apa yang ditulis Dr Emoto itu benar, karena dulu sewaktu saya SMA, teman2 saya pernah melakukan penelitian yang mengacu pada buku the true power of water.
ReplyDeletejadi mereka menyiapkan beberapa sampel air yang diperlakukan dengan hal positif dan negatif, misal dengan kata-kata indah dan kasar.
lalu air tersebut masing-masing digunakan untuk menyiram kecambah, dan hasilnya pertumbuhan kecambah yang disiram dengan air perlakuan positif lebih subur dibanding dengan kecambah yang disiram dengan air perlakuan negatif.
hal ini menunjukkan bahwa air bisa merespon kata, musik maupun emosi.
sekian dari saya, terimakasih.
@ Anonymous:
ReplyDeletePenelitian Anda menarik sekali. Sebaiknya dipublikasikan.
Salam
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteIlmiah atau tidak penelitian itu, tetap saja hati-hati terhadap penggunaan kata ataupun pikiran negatif. Apa yang kita katakan dan kita pikirkan, akan dicatat oleh pikiran bawah sadar kita dan bawah sadar kita sendirilah yang akan memberi hadiah atau menghukum kita kelak, bahkan pada kehidupan selanjutnya. Tanyakan sendiri pada pakar NLP dan pakar hipnoterapis.
ReplyDeleteSudah terbukti bahwa doa semua agama meninggalkan sebuah bekas pola keindahan di dalam kristal air. Artinya adalah semua agama itu baik, positif dan benar. Yang salah dan sesat biasanya adalah umat yang tidak memahami secara benar apa yang diajarkan agama, sehingga dia menghina dan merendahkan umat lain (biasanya yang sesat). Anda bisa mencobanya sendiri dirumah memakai kata positif ataupun kata negatif. Bisa di Buktikan sendiri (http://www.triagung.com/belajar-dari-masaru-emoto-dan-air-kristalnya/). Tolong dibuktikan karena aku sendiri males buktikannya. Ngga ada waktu. Kalau sudah dapat hasilnya, tolong email ke saya ya! Please...! aku sendiri nggga percaya sama percobaannya itu.
Selamat eksperimen....!
Kalo semua agama baik, positif dan benar maka akan timbul agama baru yang diikuti oleh orang yang berprinsip bahwa semua agama itu baik, positif dan benar. orang-orang lalu meninggalkan agama Aslinya untuk pindah agama baru tersebut, karena agama yang lamanya menganggap salah agama lainnya, saudara Andy mau buat Agama baru pow? Orang yang mempunyai agama sudah amat wajar jika dia menganggap bahwa Agamanya lah yang benar, dan keyakinan seperti itu dijamin UUD 45 he he he No problem. Saudara Andy, pilih aja agama yang sudah ada dan anda boleh mempunyai keyakinan bahwa agama anda yang benar, jangan membuat agama Baru
DeleteRamainya kontroversi. Syukur, Segala Puji bagi Tuhan.
ReplyDelete